SISWAZAH MUDA ABIM SABAH (SISMA)

Isnin, 22 Ogos 2011

Doa Di Malam LAILATUR QADAR



Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : aku bertanya wahai Rasulullah jika aku telah mengetahui bila malam lailatul qadar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : katakanlah


اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"ya Allah sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."

Doa yang barakah ini sangat besar maknanya dan mendalam penunjukannya, banyak manfaat dan pengaruhnya, dan doa ini sangat sesuai dengan keberadaan malam lailatul qadar. Kerana sebagaimana disebutkan di atas malam lailatul qadar adalah malam dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir amalan-amalan hamba selama setahun penuh hingga lailatul qadar berikutnya. Maka barangsiapa yang dianugerahi pada malam tersebut al 'afiyah ( kebaikan ) dan al'afwa ( dimaafkan kesalahan) oleh Robbnya maka sungguh dia telah mendapat kemenangan dan keberuntungan serta kesuksesan dengan sebesar-besarnya. Barangsiapa yang diberikan al afiyah di dunia dan di akhirat maka sungguh dia telah diberikan kebaikan dengan seluruh bagian-bagiannya. Dan tidak ada yang sebanding dengan Al 'afiyah tersebut.

Imam Al Bukhari telah meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As Sunan dari Al-Abbas bin Abdil Muthallib beliau berkata : aku berkata wahai Rasulullah, ajarkan sesuatu (doa) yang aku gunakan meminta kepada Allah , Rasulullah menjawab : mintalah kepada Allah al 'afiyah, maka pada suatu hari aku berdiam diri kemudian aku datang lagi pada Rasulullah aku katakan : wahai Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu yang aku gunakan meminta kepada Allah, maka beliau berkata kepadaku : "wahai Abbas, wahai bapa saudara rasullullah mintalah kepada Allah al 'afiyah didunia dan di akhirat."

Imam Bukhari meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As-Sunan dari Anas bin Malik bahwasannya beliau berkata : telah datang kepada nabi seseorang yang berkata : wahai Rasullullah doa apa yang afdhal? Beliau menjawab: mintalah kepada Allah al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akhirat. Kemudian orang tersebut datang di hari besoknya sembari berkata : wahai nabiyulloh doa apa yang afdhal? Beliau menjawab : mintalah kepada Allah al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akhirat, maka apabila kamu di beri al 'afiyah di dunia dan akhirat berarti sungguh kamu telah mendapat kemenangan."

Imam Bukhari meriwayatkan dalam Adabul Mufrad dari Ausath bin Ismail beliau berkata : aku telah mendengar Abu Bakar Ash Shiddiq berkata setelah meninggalnya Rasullullah : " Nabi pernah berdiri pada tahun pertama di tempat berdiriku ini kemudian Abu Bakar menangis lalu berkata : wajib bagi kalian untuk jujur, karena dia bersama dengan kebaikan, dan keduanya berada di syurga. Dan tinggalkan dusta karena dia bersama dengan kejahatan yang keduanya di neraka. Mintalah kepada Allah al-mu'afah (saling memberi maaf), karena tidak ada yang datang setelah al yakin yang lebih baik dari pada al-mu'afah. Janganlah kalian saling memutus hubungan, dan jangan saling membelakangi, saling hasad, saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.

Untuk ini sesungguhnya termasuk kabaikan bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa yang barakah ini disetiap waktu dan dimanapun terlebih dimalam lailatul qadar yang akan dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan takdir dan hendaknya seorang muslim mengetahui bahwasannya Allah Maha mengampuni lagi Maha mulia lagi Maha pemurah yang senang memberi maaf.

"Dan dialah yang menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (As Syura : 25)

Dan Allah senantiasa terus dan tiada henti hentinya dikenal sebagai dzat yang suka memaafkan kesalahan-kesalahan dan disifati dengan pemberi ampunan. Setiap orang sangat membutuhkan kepada pemberian maaf-Nya dan ampunan-Nya. Janganlah seorang merasa tidak butuh dari keduanya. Sebagaimana dia senantiasa membutuhkan rahmat serta kasih sayang-Nya. Maka kita memohon kepada-Nya untuk memasukkkan kita kepada golongan yang dia maafkan dan menjadikan kita termasuk golongan yang dirahmatinya. Dan agar kita diberikan kemudahan dan kemampuan untuk mentaatinya. Semoga Allah berikan petunjuk kita kepada jalan yang lurus. (Aamin Yaa Rabbal 'alamin Wal Hamdulillah 'ala kulli ni'matihi.Pent).

(dikutip dari kitab Fiqhul Ad'iyyah wal adzkar karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. Hal 265 – 269. Alih Bahasa : Al Ustadz M. Rifai.)
Posted by SISMA_ABIM at 5:21 PTG 0 comments
E-melkan IniBlogThis!Kongsi pada XKongsi ke FacebookKongsi ke Pinterest
Labels: Artikel SISMA

Rabu, 10 Ogos 2011

Tangis Perpisahan (Ramadhan)




Bismillahirrahmaanirrahiim..!

Apakah kita termasuk yang merindukan kehadiran bulan Ramadhan, saudaraku? Jika ya, inilah keindahan bulan yang kita sangat rindukan itu sedang bersama kita. Inilah detik demi detik waktu, kita lalui bersamanya. Inilah masa-masa bahagia, masa-masa semakin dekatnya jiwa bersama Allah, masa-masa kedamaian, hal yang belum tentu kita temui saat ia tidak bersama kita lagi.

Saudaraku,
Hiruplah dalam-dalam udara malam-malamnya. Hiruplah dalam-dalam udara sahurnya. Kita kini sedang berada pada hari-hari perpisahan yang sangat memilukan. Perpisahan dengan bulan mulia yang telah hadir bersama seluruh keindahan dan keistimewaannya bersama kita. Perpisahan dengan bulan terindu yang keutamaannya tak dapat dikalahkan oleh apapun yang terindah dalam hidup.
 
Jika Rasulullah bersabda, "Barang siapa melakukan satu ibadah sunnah dalam bulan Ramadhan, maka ia seperti orang yang melakukan ibadah wajib di bulan selain Ramadhan. Dan barang siapa yang melakukan ibadah wajib di bulan Ramadhan maka ia seperti orang yang melaksanakan 70 ibadah wajib di selain bulan Ramadhan". (HR Ibnu Khuzaimah). Maka, berpisah dengan bulan ini berarti kita meninggalkan kesempatan meraih pahala kebaikan yang berlipat-lipat.

Jika Rasulullah bersabda, "Ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan tatkala bertemu dengan Allah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).. Maka, perpisahan dengan bulan ini, berarti terlewatnya dua momentum kegembiraan di kala buka puasa itu.

Jika Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. AlBukhari dan Muslim). Maka, perpisahan dengan bulan ini adalah hilangnya kesempatan kita untuk memperoleh ampunan Allah terhadap dosa-dosa kita yang menggunung.

Saudaraku,
Jika Rasululah bersabda, "Barangsiapa yang menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosa-nya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Maka usainya kebersamaan kita dengan bulan Ramadhan adalah lenyapnya kesempatan kita untuk menunaikan sholat malam dengan jaminan pahala ampunan atas dosa dan kekhilafan, yang kita sudah tenggelam di dalamnya.

Jika Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah) Lalu bagaimana dengan kualitas ibadah shalat tarawih yang sudah kita lakukan? Perpisahan dengan bulan suci ini, berarti juga kita akan kehilangan pahala shalat tarawih. Kehilangan pahala semalam suntuk. 

Saudaraku,
Jika para salafushalih, selama bulan ini berlomba memperbanyak membaca AlQur’an. Malaikat Jibril memperdengarkan AlQuran kepada Rasulullah pada bulan Ramadhan. Utsman bin Affan mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari pada bulan Ramadhan. Sebagian salafushalih mengkhatamkan Al-Qur’an dalam shalat tarawih setiap tiga malam sekali, tujuh malam sekali dan sepuluh malam sekali. Mereka selalu membaca AlQur’an baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Jika Imam Asy-Syafi’i dapat mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak enam puluh kali di luar shalat dalam bulan Ramadhan. Sementara Al-Aswad mengkhatamkannya setiap dua hari sekali. Qatadah selalu mengkhatamkannya setiap tujuh hari sekali di luar Ramadhan, sedangkan pada bulan Ramadhan ia mengkhatamkannya setiap tiga hari sekali. Dan pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan ia mengkhatamkannya setiap malam. Pada bulan Ramadhan Imam Az-Zuhri menutup majlis-majlis hadits dan majlis-majlis ilmu yang biasa diisinya. Ia mengkhususkan diri membaca Al-Quran dari mushaf. Dan Imam Ats Tsauri, beliau meninggalkan ibadah-ibadah lain dan mengkhususkan diri untuk membaca Al-Quran.

Saudaraku,
jika mereka demikian tinggi semangat dan mujahadahnya (kesungguhannya) membaca Al-Qur’an di bulan ini. Bagaimana dengan ibadah membaca Al Qur’an yang kita lakukan? Bila Ramadhan berlalu, berarti kita pun kehilangan kesempatan agung untuk memperoleh barakah istimewa dari membaca Al Quran di bulan ini…

Jika Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 1-3). Dan jika Rasulullah senantiasa mencari malam Lailatul Qadr dan memerintahkan sahabat untuk mencarinya. Beliau membangunkan keluarganya pada malam sepuluh terakhir dengan harapan mendapat malam Lailatul Qadr. Jika dalam Musnad Ahmad dari Ubadah, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang bangun sebagai usaha untuk mendapat malam Lailatul Qadr, lalu ia benar-benar mendapatkannya, nescaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang."

Jika kaum salaf dari kalangan sahabat dan tabiin mandi dan memakai minyak wangi pada sepuluh malam terakhir untuk mencari malam Lailatul Qadr, malam yang telah dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah. Maka perginya bulan ini dari sisi kita, berarti terlewatnya kesempatan yang tak pernah terbayar dalam seluruh hidup kita sekalipun. Berarti, lenyapnya kesempatan kita memperoleh keberuntungan 1000 bulan yang sangat jauh lebih lama ketimbang usia kita sendiri.

Saudaraku,
Jangan sia-siakan detik detik perpisahan ini. Rasakan benar-benar kehadiran kita di sini, di bulan ini. Lantunkan dzikir, tilawah Al Qur’an, munajat, permohonan ampun di sini. Buang kepenatan, hilangkan rasa lelah, dan paksalah diri ini. Hanya untuk hari-hari terakhir menjelang perpisahan dengan bulan penuh kemuliaan. Kejarlah segala yang terluput dari diri kita pada malam Lailatul Qadar. Sekarang, saudaraku. Jangan tunda lagi.

Dan, menangislah. Karena kita pun harus berpisah dengan bulan ini…


Sumber: Lentera Kehidupan


Posted by SISMA_ABIM at 4:20 PTG 0 comments
E-melkan IniBlogThis!Kongsi pada XKongsi ke FacebookKongsi ke Pinterest
Labels: Artikel SISMA
Catatan Terbaru Catatan Lama Laman utama
Langgan: Catatan (Atom)
  • Home
  • Mengenai SISMA
  • Alamat Perhubungan
  • Saf Pimpinan
  • Budaya SISMA
Light Green Pointer

MENGENAI SISMA

Foto saya
SISMA_ABIM
Sembulan, Kota kinabalu, sabah, Malaysia
Biro Siswazah Muda ABIM Sabah lebih dikenali sebagai SISMA.
Lihat profil lengkap saya

VISI SISMA

Membentuk Khairah Ummah

MISI SISMA

Memimpin Belia Islam

MOTO SISMA

Menegakkan kebenaran dan keadilan

PAGE SISMA SABAH

Siswazah Muda ABIM Sabah (SISMA)

Promote your Page too

LOGO SISMA

LOGO SISMA

LOGO ABIM

LOGO ABIM
(
)
[close]

CATATAN TERKINI

get this widget here

PENGIKUT

BLOG ARKIB

  • ►  2012 (4)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2011 (27)
    • ►  Disember (2)
    • ►  November (2)
    • ▼  Ogos (3)
      • Doa Di Malam LAILATUR QADAR
      • Tangis Perpisahan (Ramadhan)
      • Bingkisan Ramadhan Al - Mubarak
    • ►  Julai (3)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (3)

POPULAR POSTS

  • Program IQRA (Mari Mengenal Islam) Di Kampung Pandiwan, Nabawan, Sabah
  • Sekitar Program Menara Gading 2011 Sabah
  • KEM KEPIMPINAN BELIA ISLAM SIRI 1
  • Muktamar Siswazah Muda ABIM Sabah (SISMA) sesi 2011/2012 (DA'IE MASSA-MEMENUHI CIRI GENERASI AL-FALAH)
  • Ucapan Dasar Muktamar Sanawi SISMA SABAH Kali ke-2
  • HIJAB ITU INDAH
  • Salam Maulidur Rasul 1433 Hijrah / 2012
  • Seminar Pemerkasaan Mahasiswa (SPM)
  • SAHABATKU DI JALAN DAKWAH
  • Bingkisan Ramadhan Al - Mubarak

LABEL

  • Aktiviti (5)
  • Artikel SISMA (5)
  • Hasil Karya (4)
  • Hewi Sisma (3)
  • Kata-kata Hikmah (2)
  • Tazkirah (1)
  • Usrah Helwa ABIM (2)
  • Usrah Sisma (2)

LAMAN PILIHAN

  • Berjasa Kepada Masyarakat
  • GPTD = AIS+3M
  • GPTD-GRUP SRI LANKA
  • Home - ABIM putatan
  • Kelab Generasi Pemuda Tamadun Dunia(also known as Grup Penjejak Tamadun Dunia)
  • Kesatuan Pelajar Islam Johor
  • Laman ABIM Sabah
  • Majlis Hewi Kebangsaan
  • Rumah Putera Harapan
  • SAF ANTI FITNAH
  • Saifulislam.Com
  • Sebutir Kasih Sejuta Sayang
  • SISWAZAH MUDA ABIM SABAH
  • Wadah Pencerdasan Umat (WADAH) Negeri Sabah
  • www.jheains.sabah.gov.my/
Tunjuk 10 Tunjukkan Semua

BLOG PILIHAN

  • Annisaa's Blog
  • Bingkisan kata
  • Cahaya Puteri Agama
  • Generasi Al-Fateh
  • Sesuatu Nan Indah~
  • ULUL ALBAB
  • Yes, I am (^^,)v
  • انتصار
  • ♥ Cahayaku Kasih ♥
Tunjuk 5 Tunjukkan Semua

PAUTAN WEB

  • ABIM Johor
  • ABIM Kelatan
  • ABIM Putatan
  • ABIM Sabah
  • ABIM Selangor
  • Angkatan Belia
  • Islam Malaysia
  • (ABIM)
  • Global Peace
  • Malaysia (GPM)
  • Group Pengkaji
  • Tamadun Dunia
  • (GPTD)
  • Helwa ABIM
  • Minda Madani
  • Online
  • Persatuan
  • Kebangsaan
  • Pelajar Islam
  • Malaysia(PKPIM)

LINK

  • al-firdaus.com
  • Download Nasyid
  • Institut
  • Kefahaman Islam
  • Malaysia (IKIM)
  • Islam Online
  • Islamic Finder
  • Persatuan
  • Pengguna Islam
  • Malaysia (PPIM)

SELAMAT DATANG

KALENDAR

JAM

WAKTU SOLAT


JUMLAH PAPARAN

Langgan

Catatan
Atom
Catatan
Semua Ulasan
Atom
Semua Ulasan

Pages

  • Laman utama
  • Mengenai SISMA
  • Alamat Perhubungan
  • Saf Pimpinan
  • Budaya SISMA
© 2011 Siswazah Muda ABIM Sabah. Powered by Blogger Design by Subhadeep Bloggerized By LawnyDesigns. Imej tema oleh Juxtagirl. Dikuasakan oleh Blogger.